Lika-liku Perjuangan PKL: Mencari dan Menemukan yang Terbaik
Entah kenapa gue pribadi
selalu percaya kalau apapun yang terjadi dalam kehidupan ini, termasuk
pilihan-pilihan yang pada akhirnya harus diambil atau diterima adalah memang
jalan yang terbaik yang Tuhan pilihkan untuk hamba-Nya. Mungkin keliatannya naif
ya? Tapi bagi gue semua itu memang benar-benar nyata terjadi.
foto yang diSS dari video waktu tugas jurnalistik TV |
Menjelang akhir semester-semester
‘tua’, gue mulai merasakan galaunya nyari tempat buat Praktek
Kerja Lapangan (PKL) atau magang. Beberapa kali harus ikhlas bolak-balik ke
Jakarta buat mengurus ini dan itu, termasuk untuk mengirim surat pengajuan
magang ke perusahaan yang dituju. Saat itu, yang terpikirkan hanya gue kepengin
mencoba untuk mencari pengalaman di dunia pertelevisian. Menjadi seorang
reporter. Menjadi seorang jurnalis. Gue selalu membawa semua mimpi-mimpi gue
bersama iringan langkah kaki gue. Besar harapan gue semuanya itu dapat gue
wujudkan satu persatu. Gue bahkan sampai merasa sangat yakin, entah mendapat
keyakinan dari mana. Termasuk urusan tempat PKL. Awalnya gue yakin banget bisa
PKL di Jakarta, tapi siapa yang tau kan? kalau pada akhirnya Allah punya rencana
lain yang lebih indah buat gue.
Setelah gue mengirimkan
surat pengajuan PKL ke dua media tv di Jakarta. Satu bulan, dua bulan, bahkan
hingga tiga bulan berlalu, tapi gue tak kunjung mendapatkan kabar bahagia yang
dikirim dari Jakarta hingga akhirnya tiba waktunya pembekalan PKL dan mendadak
gue galau maksimal dong. Gimana enggak, pas pembekalan itu ada absensi yang
harus diisi oleh mahasiswa yang mau PKL di mana ada kolom tempat PKL. Dosen
pembina memberitahukan pada kami kalau kolom itu diisi HANYA untuk mereka yang
memang sudah fix MENDAPATKAN tempat PKL, ketika belum fix dapet tempat PKL
artinya belum bisa dapet dosen pembimbing. Sebagin besar ternyata udah dapet
tempat PKL dong. Beuuuh, di situ mendadak sedih gue. Mana dikasih waktu hanya
sampai 15 Agustus 2016 pula. Di mana kemungkinan terburuknya adalah kalau lewat
dari tanggal 15 Agustus 2016 dan belom dapat tempat PKL yang FIX dengan berat
hati harus diundur sampai tahun depan.
Makanya dosen gue pun bilang katanya,
“kalian udah harus siap mental ya. Kalo sampai tanggal 15 Agustus kalian belom
dapet juga, mohon maaf, dengan berat hati berarti kalian harus PKL tahun depan
yang artinya kalian juga bakal lulusnya lebih lama.” Beuuuuh, gimana enggak shock coba? Mendadak makin sedih aja rasanya, berbagai hal
mulai bermunculan di dalam pikiran gue. Di tengah-tengah kegalauan, gue dan
Enur makin getol ‘neror’ ke email majalah di Jakarta buat ngirim surat
pengajuan PKL. Gue masih berharap entah dari mana pun itu datangnya, kabar
bahagia dapat segera gue terima.
Dengan waktu kurang dari
sebulan, keajaiban apa yang bisa gue harapkan? Mungkinkah dalam waktu kurang
sebulan gue bisa mendapatkan keajaiban itu? Pikiran gue udah kalut banget
rasanya, banyak urusan ini-itu yang harus diurus, mana masih ada tugas-tugas
menjelang UAS pula. Alhasil, gue suka enggak fokus, Insomnia, mood naik turun.
Ya, begitulah. Namanya juga hidup pasti ada dinamikanya dan ya, pada akhirnya
gue merasakan juga roller coaster-nya
semester tua. Ehehehe.
Di saat gue lagi seperti
kehilangan arah dan enggak tahu mesti gimana. Allah ternyata mulai memberikan
jalan. Ketika gue dan Enur sibuk membuat surat pengajuan yang baru lagi ke
sekret fakultas, ternyata banyak temen-temen yang peduli. Banyak yang nanya,
enggak cuma nanya aja sih, tapi gue merasa kepedulian mereka tuh nyata dan
langsung kerasa banget sampai ke hati gue. Di situ gue terharu abis, asli!
Temen-temen banyak yang menawarkan bantuan. Gue enggak bisa ngomong apa-apa
selain bersyukur banget kalau banyak banget yang peduli dan baik banget sama
gue. Rasanya sampai bingung harus pilih saran yang mana saking banyaknya yang
menawarkan bantuan. Gue cuma bisa berdoa semoga kebaikan juga selalu menyertai
kehidupan mereka.
Akhirnya entah karena
memang berjodoh atau bagaimana. Rasanya seperti mendapatkan jalan aja gitu.
Semua urusan dilancarkan sama Allah. Rasanya seperti Allah menjawab doa mama
dan gue. Hari selasa kirim, rabu siang langsung mendapat kabar dan sore diminta
datang ke kantor di hari itu juga. Spechless. Bahagia. Ah, pokoknya campur aduk
deh rasanya. Inikah yang dinamakan keajaiban? Ya Allah, pertolonganMu nyata
sekali. Alhamdulillah, akhirnya gue dan Enur mendapat tempat PKL juga. Gue
bersyukur banget karena semua itu lebih daripada cukup bagi gue. Mungkin itulah
tempat terbaik dari tempat-tempat baik yang lainnya yang pada akhirnya Allah
memberikannya pada gue. Mana kata mbak-mbak di kantor tempat PKL kalo gue dan
Enur tuh anak PKL terakhir yang mereka diterima, setelah kami, bakalan distop
dlu enggak terima PKL lagi sampai kami selesai PKL. Ya Allah, rejeki mah emang
enggak ke mana ya :”
Gimana mit, masih merasa
menyesal karena udah berjuang mati-matian? Tentu saja, enggak dong. Banyak
pengalaman dan pelajaran berharga yang gue dapatkan selama mencari-cari tempat
PKL dan menanti kepastian. Pada akhirnya tidak ada usaha yang sia-sia. Enggak
akan pernah ada usaha yang akan mengkhianati hasilnya. Sekecil apapun itu,
Allah pasti menggantinya dengan yang terindah.
Gue hanya berharap,
semoga di tempat PKL ini gue bisa semakin banyak mendapat pengalaman,
pengetahuan dan pelajaran yang baru. Dari awal gue memang meniatkan diri buat
mempergunakan waktu PKL buat belajar berbagai hal khususnya yang sesuai sama
konsentrasi yang lagi gue tempuh ini. Meski beberapa kali gue baca pengalaman
orang lain yang bilang kalau dunia kuliah sama dunia praktek tuh kenyataannya
beda jauh banget, tapi gue enggak khawatir, ya namanya belajar kan. Mana ada
sih orang belajar tau-tau langsung jago kan? Semuanya pasti berproses. Semuanya
pasti berawal dari nol.
Pelajaran penting yang
gue dapatkan dari kejadian beberapa bulan ini adalah Allah selalu punya rencana
terbaik yang bahkan tak terduga. Pada akhirnya manusia hanya bisa berencana dan
pada akhirnya yang memutuskan adalah Allah. Pengalaman berharga banget deh
pokoknya. :)
Bismillah, tempat baru, semangat
baru, pengalaman baru, pengetahuan baru, teman baru. :)
Ditulis Awal Agustus 2016
Selamat berjuang mbak Mimit...you can do it. Nikmati saja prosesnya.
BalasHapusBerkat doa dan usaha ya, pasti ada jalan :) Kalau aku kebetulan pas praktek langsung dapat tempat karena sudah ngincer dari semester awal. Meski gitu tetep aja ada 'tantangannya', hihihi. Tapi betul, Tuhan pasti memberi yang terbaik. Cheers! :)
BalasHapusJadi ingat dulu zaman smk. Nyari tempat PKL tanpa bekal info apa-apa dari sekolah. Bertiga luntang-lantung sepanjang jalan. :D
BalasHapus