Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sisi Lain Freeport Indonesia; Sumbangsih dalam 3 Pilar Utama Kehidupan Masyarakat Papua


  
Tembagapura, Papua (Sumber foto: Freeport Indonesia/Instagram)

Papua adalah daerah yang berada di timur Indonesia dengan bentangan alam yang indah dan penuh dengan keberlimpahan sumber daya alam dan budayanya. Selain itu, Papua juga terkenal industri pertambangannya dengan hasil tambangnya seperti batu bara dan emas. Industri pertambangan disebut juga sebagai penggerak perekonomian masyarakat di Papua.

Salah satu industri pertambangan yang populer yaitu pertambangan emas. Tambang emas yang terkenal bernama Tambang Grasberg. Menurut laman wikipedia, tambang ini merupakan tambang emas terbesar yang ada di dunia. Selain itu, tambang ini jadi tambang tembaga terbesar ketiga yang ada di dunia. Tambang ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan pembagian hasil sebanyak 48,74 % untuk Freeport dan Pemerintah Indonesia mendapat sebanyak 51,23 %.

Dan dari info grafis yang disajikan oleh CBN Indonesia, sebanyak 25 %  dari 32.000 orang karyawan  Freeport Indonesia berasal dari penduduk asli Papua. Dan per 31 Desember 2017 tambang Grasberg menyimpan total cadangan emas sebanyak 23,2 juta ounce, jauh lebih melimpah dibandingkan Amerika Utara  hanya 0,3 juta ounce. Dan produksi tambang freeport kini mengandalkan tambang bawah tanah yang letaknya di bawah Tambang Grasberg, sebelumnya menggunakan tambang terbuka.


Sumbangsih Bagi Masyarakat Papua

Tidak sekadar melakukan kegiatan eksplorasi menambang, dan pengelolaan dengan memproses bijih menjadi pasir halus yang mengandung tembaga, emas, dan perak, ada sisi lain positif yang dimiliki Freeport Indonesia dengan memberikan sumbangsih bagi negeri, khususnya bagi masyarakat Papua. PT Freeport Indonesia membuat program di tiga pilar utama sebagai bentuk kontribusi Freeport bagi masyarakat Papua yaitu:

1.      Peningkatan Kapasitas Masyrakat dalam bidang Pendidikan



PTFI dan Biro Pendidikan LPMAK bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika dan mitra bidang pindidikan lainnya mengusung program pengembangan masyrakat di bidang pendidikan untuk membuka akses seluasnya untuk putra-putri Papua guna mendapatkan pendidikan dengan layak. Sejak tahun 1996 hingga tahun 2018 PTFI dan LPMAK telah memfasilitasi sebanyak 11.000 siswa melalui program beasiswa mulai dari tingkat SD hingga 23.



Dalam mendukung peningkatan kualitas bagi siswa-siswi dari daerah terpencil, maka PTFI dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) bekerjasama dengan Yayasan Pesat dan Keuskupan Timika dalam pengelolaan 5 asrama putra dan putri di Mimika dengan tujuan menanamkan sikap disiplin bagi siswa-siswi agar mereka memiliki kemandirian dan memiliki pola hidup teratur. Selain itu, PTFI juga membangun program pelatihan bagi putra dan putri asli Papua agar menjadi pekerja tambang kelas dunia yang siap bersaing di industri pertambangan melalui Institut Pertambangan.



Tidak hanya bagi putra dan putri Papua, PTFI melalui Koperasi Aitomona sejak tahun 2008 telah membantu memberdayakan Ibu Rumah Tangga sehingga dapat berperan dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Pemberdayaan ini diwujudkan  dengan memberikan keterampilan dan pelatihan, seperti pengelolaan keuangan keluarga, menjahit, hingga diajarkan membuat makanan dengan memanfaatkan bahan lokal.

2.      Program Ekonomi


PTFI membangun program di bidang ekonomi melalui Program Pembangunan Ekonomi Berbasis Desa dengan menyentuh masyarakat dan usaha bidang pekerjaan yang telah dilakukan oleh masyarakat dengan memberikan pendampingan dalam meningkatkan keterampilan dan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi di desa. Program ini terdiri dari program perikanan tangkap, program peternakan, program pertanian dan ketahanan pangan, program kebun sagu, program pertanian dataran rendah, dan program wanatani kopi dan hortikultura. Selain itu, Program Pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pemanfaataan potensi sumber daya alam sekitar dengan mengoptimalkan kemapuan masyarakat dipadukan kearifan lokal yang ada. Dukungan ini juga melalui program dana bergulir dengan menyalurkan pinjaman dana bergulir bagi pengusaha lokal yang belum memenuhi syarat melaksanakan pinjaman ke bank. Hal ini juga membantu pengusaha lokal memperoleh pengetahuan mengenai sistem perbankan ataupun lembaga keuangan formal lainnya.

3.      Program Kesehatan



Di dalam bidang kesehatan, PTFI dan LPMAK membangun fasilitas dan pelayanan kesehatan dan program pengembangan dan pelaksaanaan kesehatan masyarakat. Adapun fasilitas dan pelayanan kesehatan diwujudkan dengan membangun Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) di dataran rendah dan Rumah Sakit Waa Banti (RSWB) di dataran Tinggi untuk membantu meningkatkan dan mempermudah akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.



Sementara untuk program pelaksanaan kesehatan masyarakat dengan fokus pada masalah kebersihan dan sanitasi; pengendalian infeksi dan penyakit menular seksual HIV/AIDS dan TB; masalah Kesehatan Ibu dan Anak; dan upaya-upaya untuk mengurangi penyakit menular seperti Malaria.

***

Mengetahui informasi mengenai sisi lain Freeport Indomesia terkait kontribusi yang bisa dirasakan langsung oleh warga lokal setempat sejujurnya membuat saya bahagia. Memang betul jika memandang suatu hal harus dari kedua sisi, agar dapat melihatnya dengan jauh lebih objektif.

Tentunya kita sangat berharap, semoga sumbangsih melalui tiga pilar program utama yang telah dilaksanan oleh Freeport Indonesia bisa jadi kegiatan berlanjut yang akan terus berkembang, bertambah, dan meluas. Menurut saya, hal itu betul-betul dapat membantu masyarakat Papua khususnya di lokasi sekitar pertambangan agar masyarakat dapat berdaya dan menggapai kehidupan yang lebih sejahtera. Mari dukung dan doakan bersama! 


*** 

#NarasiDariPapua
#MiningForLife
#Freeport Indonesia
Mita Oktavia
Mita Oktavia Lifestyle Blogger yang suka menulis, melukis, bermain game, dan bertualang | Penawaran kerja sama, silakan hubungi ke hello.mitaoktaviacom@gmail.com

Posting Komentar untuk "Sisi Lain Freeport Indonesia; Sumbangsih dalam 3 Pilar Utama Kehidupan Masyarakat Papua"