Review Drama Korea Itaewon Class (2020) : Timbal Balik Perbuatan Manusia dan Perjuangan Meraih Mimpi
Drama korea "Itaewon Class" (sumber foto: Asianwiki) |
Selama masa di rumah aja beberapa bulan terakhir ini, aku
jadi lebih sering maraton menonton beberapa drama korea. Alhasil jadi bisa buat tulisan review drama korea nih. Salah satu drama yang selesai kutonton adalah drama korea Itaewon Class yang diadaptasi dari webtoon. Drama korea ini tayang di JTBC dan disiarkan internasional di Netflix. Jadi, selain drama korea The Fiery Priest, aku juga berhasil menamatkan drama korea itaewon class ini setelah maju-mundur untuk
menontonnya.
Aku agak-agak punya kesan yang buruk sama beberapa drama korea adaptasi dari webtoon. Bukan karena ceritanya jelek atau apa lebih ke selera personal Aku aja yang ternyata tidak cocok denganku, tapi syukurlah Itaewon Class ini masuk dalam seleraku. Jadi, aku menontonnya pun suka dan membuat reviewnya jadi seru.
Aku agak-agak punya kesan yang buruk sama beberapa drama korea adaptasi dari webtoon. Bukan karena ceritanya jelek atau apa lebih ke selera personal Aku aja yang ternyata tidak cocok denganku, tapi syukurlah Itaewon Class ini masuk dalam seleraku. Jadi, aku menontonnya pun suka dan membuat reviewnya jadi seru.
Informasi Drama Korea Itaewon Class
Judul : Itaewon Class
Sutradara : Kim Sung Yoon
Penulis : Jo Gwang Jin
Jumlah Episode : 16 episode
Stasiun penyiaran : JTBC
Waktu tayang : Jumat & Sabtu jam 23.00 KST
Tanggal rilis : 31 Januari – 21 Maret 2020
Sinopsis Itaewon Class
Itaewon Class bercerita
mengenai Park Saeroyi yang di hari pertamanya sekolah terkena masalah karena membela
satu orang teman sekelasnya yang dibully oleh Jang Geun Won. Ternyata ini
berbuntut panjang karena Jang Geun Won anak dari seorang berpengaruh yang punya
perusahaan Jangga Group. Saeroyi dikeluarkan dari sekolah dan bapaknya yang
merupakan manajer di Perusahaan Jangga pun harus kehilangan pekerjaannya. Awalnya
semua berjalan baik-baik saja hingga suatu insiden datang menimpa Ayah Saeroyi
hingga menewaskannya.
Saeroyi tentu saja merasa
terpukul karena ayahnya adalah satu-satunya keluarga yang dimiliki. Terlebih
setelah Saeroyi tahu tentang penyebab kematian ayahnya. Dia semakin merasa
amarahnya memuncak.
Dari situ dimulailah sejarah
kelam antara Saeroyi dengan Jangga Group. Akhirnya Saeroyi memendam amarah dan
dendam terhadap Presider Jang, Jang Geun Won, dan Perusahaan Jangga Group.
Dimulailah kisah perjuangan Saeroyi meraih mimpi sekaligus membalas dendam yang
dia miliki, salah satunya ingin mengalahkan Jangga Group.
Di perjalanannya membangun
mimpi, dia bertemu dengan Jo Yiseo yang mengubah dirinya dan kehidupannya.
Selain itu juga ada tokoh-tokoh lainnya yang membantu Saeroyi merasakan
jatuh-bangunnya berjuang dan bekerja keras meraih mimpinya.
Pemain Drama Korea Itaewon Class
Geng Danbam
Jangga Group
Review
Drama Korea Itaewon Class
Beberapa hari maraton akhirnya
berhasil mengakhiri episode terakhir dari drama korea Itaewon Class dengan
perasaan aneh. Aku kayaknya baru kali ini deh merasa begini. Biasanya cuma dua
kemungkinan yang Aku rasakan setiap menyelesaikan drama korea yang Aku tonton.
Pertama, Aku mengakhiri drama yang Aku tonton dengan perasaan lega. Kedua, Aku
mengakhiri drama yang Aku tonton dengan perasaan sebel. Entah karena penasaran
banget tentang endingnya yang gantung, atau karena endingnya yang menyedihkan.
Nah, di drama korea Itaewon
Class Aku merasakan perasaan yang aneh. Aku lega, tapi kenapa ada rasa ganjel.
Drama korea Itaewon Class bagus banget, tapi entah kenapa perasaan Aku enggak
bahagia-bahagia banget pas drama ini selesai. Tentu drama ini berkesan, tapi
ada perasaan aneh aja gitu.
Aku juga bingung
mendeskripsikan perasaan ini gimana. Ini drama bagus banget serius. Banyak
pesan dan makna yang dalem juga, tapi kayak ada rasa-rasa enggak sreg sama
beberapa hal. Sorry yaaa buat fans Itaewon Class garis keras, kalau pendapatku
akan sulit diterima. Wkwkwk.
Apakah karena Aku dibikin
bingung milih ya? Biasanya dalam drama korea dengan kisah percintaan Aku pasti
akan gampang banget dukung satu pasangan. Walaupun mungkin kisahnya itu tentang
kisah cinta segitia atau segiempat (?).
Dalam drama korea Itaewon Class
ini kayaknya baru kali ini Aku bingung, enggak bisa memilih, dan perasaan Aku
rasanya kayak diaduk-aduk.
Nonton drama korea Itaewon
Class ini malah bikin Aku mikir ini coba, seandainya kamu adalah tokoh dalam
drama korea IC itu, apa yang akan kamu lakukan di antara pilihan di bawah ini:
1.
Memilih orang dan bahagia dengan
orang yang dengan sabar nungguin kamu?
2. Memilih orang dan bahagia dengan
orang yang menemanimu dari awal. Dari nol saat orang itu benar-benar tidak
memiliki apa pun?
Atau
1. Memilih jadi orang yang
menerima?
2. Memilih jadi orang yang rela
mengorbankan apa pun?
Coba kamu bayangkan jadi aku, saat menonton drama Itaewon Class ini malah bikin aku
memikirkan empat hal itu. Duh, memang aku tuh tipe pemikir banget. Apa-apa kudu banget dipikirin, yha. Ampun! XD
Dalam drama sepanjang 16 episode ini kamu akan seperti melihat "biografi" hidup Park Saeroyi. Dari mulai dia sekolah, saat dia menemukan mimpinya. Perjuangan awal mimpinya bermula di kedai kecil Danbam hingga akhirnya dia bisa sukses dan membalas "dendamnya". Penonton bisa melihat bagaimana kisah jatuh-bangunnya Saeroyi membangun bisnisnya. Selain itu juga, penonton disuguhkan kisah kehidupan pribadi Saeroyi yang dihadapkan pada dilematis soal pilihan tentang cinta. Ketika dua wanita hebat ada di kehidupannya.
Dalam drama sepanjang 16 episode ini kamu akan seperti melihat "biografi" hidup Park Saeroyi. Dari mulai dia sekolah, saat dia menemukan mimpinya. Perjuangan awal mimpinya bermula di kedai kecil Danbam hingga akhirnya dia bisa sukses dan membalas "dendamnya". Penonton bisa melihat bagaimana kisah jatuh-bangunnya Saeroyi membangun bisnisnya. Selain itu juga, penonton disuguhkan kisah kehidupan pribadi Saeroyi yang dihadapkan pada dilematis soal pilihan tentang cinta. Ketika dua wanita hebat ada di kehidupannya.
Aku suka sama dua tokoh wanita hebat dalam drama ini. Aku bahkan enggak bisa benci sama salah satunya. Aku bahagia
sama endingnya. Setiap tokoh kayak akhirnya menemukan tujuan atau titik balik kehidupan mereka. Terutama untuk Saeroyi dan Yi Seo. Mereka pantes banget mendapatkan itu atas hasil usaha dan bahkan
pengorbanannya selama itu. Dan untuk So Ah yang akhirnya bisa berani mengambil langkah besar pilihan dalam hidupnya.
Sejak awal kemunculannya, aku sudah menaruh rasa suka dan ketertarikan pada karakter Yiseo!
Banget!
Aku suka juga sama apa adanya
diri dia yang ditunjukan. Dia itu enggak berusaha berpura-pura jadi orang lain
biar disukai orang. Dia malah menunjukan dirinya yang apa adanya. Justru di
situ daya tariknya. Dia juga mandiri dan independen. Walau dia tuh hampir
selalu nyebelin karena orangnya blak-blakan dan kayak enggak pedulian sama
orang, tapi justru di situ daya tarik dia.
Yiseo bisa membantu orang untuk
realistis dengan gaya blak-blakannya. Aku juga suka sama uniknya dia. Entah
dari bakat ajaibnya, gaya berbusana dan rambutnya.
Aku suka kepercayaan diri dan
keberaniannya Yiseo. Karakter tokoh dia
itu seperti membuktikan bahwa dengan berusaha keras dan percaya akan tujuan,
hal yang terasa tidak mungkin pun bisa terwujud suatu hari nanti.
Aku tersentuh banget saat ada
satu adegan yang nunjukin sisi lainnya Yiseo bahwa ternyata dia itu orang yang
peduli banget sama orang lain dan bener-bener menjaga orang yang dia sayang.
Di sisi lain, Aku malah merasa
kasian sama Soo Ah. Nungguin orang selama sekitar 10 tahun itu enggak gampang,
lho. Walau mungkin dia agak-agak kejam sih sama Saeroyi yang Aku lihat
kadang-kadang di beberapa adegan. Namun Soo Ah ini mungkin penggambaran wanita
realistis. Dia tentu aja pengin ada sosok yang bisa diandalkan dalam hidup,
termasuk dalam hal finansial. Terlebih dia kan hidup tanpa keluarga dan harus
hidup di panti asuhan.
Kalau tokoh Soo Ah, Aku bangga
sama sikap dan prinsip hidupnya yang walau enggak mudah dimengerti, tapi
ternyata dia berhasil juga bertahan dalam berbagai kesulitan hidup yang dia
alami. Walau sering juga dia harus agak 'mengalah' pada sesuatu yang harusnya
bisa aja dia perjuangkan.
Sayangnya Soo Ah terlalu
ragu-ragu dan tidak mudah melepaskan apa yang dia peroleh dengan susah payah.
Dia juga menunjukkan sisi hebatnya dia, sebagai wanita yang mandiri,
independen, dan berani, tapi sebenernya dia tuh rapuh.
Saat melihat Park Saeroyi
memang agak-agak berkaca sama diri Aku sendiri aja. Yes, Royi itu tipe idealis
yang penuh mimpi. Selalu mementingkan perasaan orang lain. Hidup menjunjung
tinggi prinsip hidup yang diyakini selama ini. Punya pemikiran sendiri yang
sering enggak realistis karena berdasarkan perasaan. Keras kepala juga.
Bedanya, Saeroyi lebih tahan
banting dan enggak mudah menyerah. Sementara Aku emang gampang goyah dan
gampang merasa ingin menyerah saat apa yang Aku mimpikan terasa sulit digapai.
Bahkan ada beberapa mimpi yang akhirnya terpaksa harus Aku lepaskan begitu saja
karena beberapa kondisi dan keadaan.
Kesan untuk drama korea Itaewon
Class itu sepanjang episode, Aku merasa agak kurang sreg sama beberapa lompatan
waktunya. Di sini Aku sebagai penonton dramanya ya, Aku belum pernah sama
sekali baca webtoon Itaewon Class jadi ini pendapat berdasarkan apa yang Aku
tonton saja. Jadi, please jangan mendebat. Pecuma, soalnya emang Aku bukan
pembaca webtoonnya. Mungkin di webtoonya alur ceritanya malah normal dan tanpa
lompatan waktu. Benar begini?
Tentu saja sebagai penonton
drama korea Itaewon Class-nya saja, Aku merasa agak terganggu aja sih. Sebagai
pembuat karya fiksi yang Aku yakini kalau ada lompatan waktu itu tuh dua hal.
Pertama, si pembuat karyanya ingin menggambarkan banget keseluruhan
peristiwa/kejadian/kehidupan tokohnya dengan sempurna. Kedua, si pembuat karya
kebingungan akan alurnya akan dibawa ke mana. Akhirnya memutuskan untuk membuat
lompatan waktu sebagai solusi.
Di dalam drama korea Itaewon
Class ini, Aku merasa kalau mungkin penulis skenario, sutradara, dan tim ingin
memberikan gambaran keseluruhan kehidupan seorang Park Saeroyi. Namun yang
diterima Aku sebagai penonton adalah perasaan ganjel. Aku merasa jadi kayak
baru aja Aku akrab dan nyaman sama salah satu alurnya. Eh, terus tahu-tahu
'dipaksa' buat langsung ganti ke alur lainnya yang kayak tiba-tiba aja gitu.
Aku jadi punya asumsi kalau mungkin
karena kehidupan panjang seorang Park Saeroyi harus dipadatkan dalam 16 episode
saja. Mungkin tanpa adanya beberapa lompatan waktu kisahnya Saeroyi bisa
menghabiskan ratusan episode kayak sinetron Indonesia. Hahaha. Jadi yaudahlah
ya berusaha Aku terima aja, walau ganjel.
Buat yang belum nonton pasti
bingung ya baca kalimat Aku. Namun buat yang sudah nonton Aku rasa akan tahu
apa maksud kalimat Aku soal lompatan waktu itu.
Tapi ya itu kan pendapat Aku
pribadi, pasti banyak yang berbeda pendapat juga. Ya enggak apa-apa. Kan enggak
semua pendapat harus sama, kan? :D
Sejujurnya, di dua episode awal
Aku hampir menyerah enggak mau lanjut drama Itaewon Class ini. Aku enggak tahu
rasanya cape aja gitu lihatnya. Entah mengapa. Kayak belum ada percikan hal
greget yang menggigit dan membuat penasaran.
Beruntungnya, di episode
selanjutnya dan seterusnya tokoh Yi Seo hadir dan mulai bikin Aku tertarik.
Kehadiran Yiseo bagai oasis bagi Aku. Aku suka sama gaya songongnya dan
aktingnya yang bagus. Aku merasa dia jadi pelengkap aktingnya Park Seo Joon,
sekaligus pelengkap kisah Saeroyi jadi lebih menarik buat ditonton.
Walau kadang Aku merasa Sebel
banget sama si Dedek rambut ombre ini. Wkwkwk. Hey, tolong yaaa kamu, anak
songong, tapi swag kenapa kamu gemesin banget, sih! Hahaha.
Akting dan peran tokoh lainnya
juga Aku merasanya bagus. Aku suka sih sama Geng Danbam; Hyun Yi, Seung Hwon,
Geun Soo, dan Kim Toni. Suka sama rasa kekeluargaan mereka. Selain itu juga aku
merasa porsi karakter mereka pas, tidak kurang dan tidak berlebihan juga.
Aku suka sama cerita perjuangan
hidup Park Saeroyi yang penuh liku dan intrik, tapi sangat hangat karena
kehadiran orang-orang di sekelilingnya. Aku suka dan benci sama Soo Ah di waktu
yang bersamaan. Cuma entah ya liat Soo Ah Aku malah gagal fokus berasa liat
karakter orang-orang di Zepetto yang berasal dari korea. Mukanya, makeup-nya,
gaya rambutnya. Gaya pakaiannya. Duuuh.
Kesan dan Makna yang Didapatkan Setelah menonton Drama
Korea Itaewon Class
Di dalam drama ini juga kayak
menyerempet isu feminisme, transgender, dan rasisme. CMIIW, ya! Ini berdasarkan
yang Aku lihat dan tahu saja saat menonton drama korea IC ini. Sepanjang menonton drama korea Itaewon Class ini dari pertengahan episode sampai
ending Aku suka sekali drama korea ini. Aku suka juga ending dalam drama korea Itaewon Class ini.
Jadi kamu ini #TimSooAh atau
#TimYiseo?
Kalau Aku tim golput. Yes, aku
netral! Tak berpihak pada siapa pun. Camkan itu! Hahaha. Ya gimana ya Aku
seneng Saeroyi sama Yiseo, tapi ada rasa sebel juga karena Soo Ah dibikin
nelangsa gitu. Aku suka sama perjuangan Yiseo, sikap blak-blakannya,
pengorbanannya, tapi Aku juga suka sama Soo Ah yang diem-diem menghanyutkan,
tapi ngasih pukulan telak banget.
Yiseo bikin Saeroyi mengerti
bahwa ada hal penting lain dalam hidupnya selain buat wujudkan mimpinya.
Sementara Soo Ah jadi alasan awal yang bikin Saeroyi bertahan dan semangat buat
wujudkan mimpinya di tengah keadaan sulit yang beberapa kali dia alami.
Andai saja Itaewon Class tanpa
embel-embel bumbu percintaan, Aku merasa Yiseo dan Soo Ah patut Saeroyi
pertahankan. Berani jamiiiin Aku!
Kenapaaaa?
Mereka berdua itu wanita hebat!
Dua-duanya punya caranya sendiri untuk berkorban buat seorang bodoh berambut
kastanye macem Saeroyi.
Andaaaai aja itu kisah
persahabatan setipe Reply 1988 pasti manis banget. Seriusan! Jadi teh sama
sekali tidak ada pihak-pihak yang mesti dikorbankan sebagai kaum yang
tersakiti. Hiks. Drama korea memang kezaaaam. Salah satu hal formula yang mesti
ada pasti kudu banget ada pihak yang tersakiti. Kesel akutuh. :(
Memang siiiih banyak drama
korea yang berakhir bahagia.
Di dalam drama IC ini pun berakhir bahagia untuk semua karakter protagonisnya, tapi ya tetep aja kenapa Aku merasa ganjel ya. Wkwkwkwk.
Di dalam drama IC ini pun berakhir bahagia untuk semua karakter protagonisnya, tapi ya tetep aja kenapa Aku merasa ganjel ya. Wkwkwkwk.
Oh iya ada beberapa makna yang Aku
dapatkan dari drama korea Itaewon Class ini sebagai berikut:
1. Tentang
timbal balik dalam kehidupan itu nyata. Saat kamu berbuat kejahatan, walau
awalnya nampak berhasil dan menyenangkan, tapi "buah busuk" yang pada
akhirnya akan kamu dapatkan. Kejahatan itu
pasti berbalik jadi bumerang untuk dirimu sendiri.
Jika
kamu berbuat kebaikan, jalannya pasti sangat sulit, terjal, penuh liku, dan
tidak mudah. Pada akhirnya akan datang juga harinya di mana "buah manis
dan ranum" akan kamu petik dari benih kebaikan yang kamu semaian.
2. Belajar memiliki mental pantang menyerah dalam berusaha menggapai tujuan yang kamu punya di dalam hidup.
Mungkin itu tujuan yang enggak mudah. Mungkin akan banyak orang yang meremehkan
itu semua. Berusaha dan bekerja keras untuk mewujudkan semua itu.
3. Dalam kehidupan, pentingnya menjunjung rasa kemanusiaan. Salah satunya, wajib sekali menghargai orang lain sebagai manusia. Sekalipun
misalnya dia adalah bawahanmu, perlakukan dia dengan baik. Jika dia temanmu,
maka perlakukan dia juga dengan baik, jangan pernah sekalipun memanfaatkan
apalagi mengkhianati dia. Jika dia adalah keluarga, maka rangkul dia dengan
baik.
4. Pentingnya menerapkan rasa "saling" dalam kehidupan. Saling memberi, jangan selalu jadi pihak
yang menerima terus. Saling menghormati dan menghargai,
jangan selalu jadi pihak yang maunya dihormati dan dihargai terus sementara
kamu memperlakukan orang lain dengan tidak adil. Saling menjaga dan menyayangi.
Saling percaya, dan saling membantu jika ada orang yang membutuhkan.
5.
Segala
hal yang bersifat duniawi itu enggak kekal. Fana. Hanya sementara. Istilah yang
aku yakini tuh bahwa semua hal yang ada di dunia hanya titipan dari Tuhan.
Entah itu uang atau kekayaan yang kamu miliki atau jabatan tinggi yang kamu punya sekarang. Suatu waktu akan hilang. Jadi jangan pernah sombong dan takabur.
Entah itu uang atau kekayaan yang kamu miliki atau jabatan tinggi yang kamu punya sekarang. Suatu waktu akan hilang. Jadi jangan pernah sombong dan takabur.
6.
Berjuang
bersama dan menemani seseorang dari nol dan mewujudkan mimpi bersama itu tuh
menyenangkan.
7. Menunggu
seseorang itu sewajarnya. Saat kamu meunggu seseorang, tapi ternyata orang itu tidak
memilih kamu, ya sudah kamu harus tetap semangat. Hidup harus tetap berjalan.
Jadi harus bisa move on!
Jadi
bagi barisan patah hati yang sulit move on, mari bergandengan tangan dan
perlahan melangkah maju ke depan. Ayo, semangat. Kamu pasti bisa move on!
8.
Jaga
dan hargailah orang yang sayang dan peduli padamu.
Jangan pernah menyesal akhirnya. Genggam erat tangan orang itu, jangan pernah lepaskan. Jangan sampai kehilangan orang terbaik seperti itu dalam hidup.
Jangan pernah menyesal akhirnya. Genggam erat tangan orang itu, jangan pernah lepaskan. Jangan sampai kehilangan orang terbaik seperti itu dalam hidup.
9. Jangan
pernah gampang untuk meghakimi seseorang. Kita enggak
pernah tahu bagaimana seseorang menjalani hidupnya. Mungkin kita enggak tau
keseluruhan perjuangannya untuk bertahan dalam hidupnya. Jadi yang kita lihat
bisa aja "hanya" sebagian kecil dari hidupnya. Sementara sisi
kehidupannya yang lain tidak kelihatan. Cukup berikan rasa empati, tanpa harus
selalu menghakimi dengan mudah.
10. Dendam itu enggak akan pernah ada ujungnya. Pada akhirnya memaafkan jauh lebih baik dan bijaksana. Mungkin dendam dalam hal baik seperti ingin menunjukan sebuah pembuktian sih bagus ya. Setidaknya itu bisa jadi motivasi yang bisa membuatmu semakin bersemangat. Namun saat kamu terlarut dalam dendam itu sih yang bahaya. Hidup kamu enggak akan pernah tenang. Jadi memang baiknya ya memaafkan.
Hmm ... apalagi ya? Kayaknya sudah cukup karena sudah 10 poin. Udah banyaaak! Hahaha.
10. Dendam itu enggak akan pernah ada ujungnya. Pada akhirnya memaafkan jauh lebih baik dan bijaksana. Mungkin dendam dalam hal baik seperti ingin menunjukan sebuah pembuktian sih bagus ya. Setidaknya itu bisa jadi motivasi yang bisa membuatmu semakin bersemangat. Namun saat kamu terlarut dalam dendam itu sih yang bahaya. Hidup kamu enggak akan pernah tenang. Jadi memang baiknya ya memaafkan.
Hmm ... apalagi ya? Kayaknya sudah cukup karena sudah 10 poin. Udah banyaaak! Hahaha.
Drama Itaewon Class ini patut
ditonton jika memang kamu suka sama drama romantis yang seru dan suka kalau
termotivasi sama suatu hal atau perjalanan kehidupan seseorang. Menurutku kisah
kehidupan Park Saeroyi ini menarik untuk dilihat dan dipetik hikmahnya. Itulah kesan yang bisa kamu
dapatkan dari menonton drama korea Itaewon Class ini.
Walau kisah Park Saeroyi dan Yi
Seo tak kalah gemas, tapi monmaap nih ya buat tim Saeroyi-YiSeo couple. Aku
dapat kesimpulan, Aku tetep masih ada di kapalnya couple "Fight For My
Way". Meski kapal itu enggak tahu akan berlabuh atau justru karam di dunia
nyata. Walau sudah tiga tahun dramanya berlalu, Dongman-Aera ini tetap gemas
maksimal bagi Aku. Enggak tau kenapa enggak bisa lupa sama mereka. Tetep
bakalan ngeship Dongman-Aera! Wkwkwk.
Selain itu juga, Aku lihatnya
Saeroyi sama Yi Seo ini malah kayak cocoknya jadi adek-kakakan aja masa. Aku
enggak tau kenapa enggak bisa melihat chemistry hubungan mereka sebagai pria
dan wanita. Apalagi ya melihat kemiripan wajah mereka juga berkat gaya potongan
rambut berponi mereka. Walau Aku akuin ada beberapa adegan yang bikin Aku gemes
sama Saeroyi-Yiseo. Tapi tidak, mereka cukup jadi oppa dan dongsaeng aja. Hihihi.
Jadi, kamu sudah nonton Itaewon
Class belum? Dan tim mana yang kamu pilih?
_____
_____
*Gambar : Asianwiki
Referensi Asianwiki
Oh kayaknya baguss ini film, kukira gara gara ada Class-nya, isinya drama sekolahan gitu, ternyata bukan ya?
BalasHapusAwalnya aku mengira hal yang sama sejujurnya. Hahahaha. Tapi bukan kok. Dramanya bagus kalau menurutku. Sila diliat:)
Hapus