Alasan Menulis Blog mitaoktavia.com dan Terjebak Nostalgia di dalamnya
Alasan Menulis Blog mitaoktavia.com |
"Hal apa yang paling kamu sukai di dalam
hidup?"
Begitu pertanyaan itu diajukan padaku, aku tidak pernah
berpikir lama untuk menjawabnya. Jawabanku tidak pernah berubah.
"Menulis". Kata itu selalu jadi jawaban paling
pertama dibandingkan hal lainnya yang paling aku suka di dunia ini. Menurut
KBBI, menulis itu melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Menulis
membuatku bisa mudah mengungkapkan isi pikiran dan perasaan yang aku
rasakan.
Ada berbagai alasan yang menjadi latar belakang seseorang
menulis. Alasan paling mendasar adalah aku menulis karena aku ingin dikenang
dan mengenang. Aku selalu merasa bahwa seseorang bisa dikenang dari apa yang
dia tinggalkan semasa hidupnya. Entah itu kebaikan-kebaikan maupun hal paling
berkesan dari dirinya.
Selain itu, karya yang dia buat semasa raganya masih ada di
dunia pun bisa jadi kenangan manis yang ditinggalkan. Tampak egois memang, tapi
rasanya aku ingin "tetap hidup" walau mungkin saja suatu hari nanti
ragaku sudah tidak bisa dilihat lagi di bumi. Aku ingin selalu diingat dalam
tulisan-tulisan yang aku tinggalkan, kenangan di hati dan pikiran orang-orang
yang kusayang.
Begitu pun dengan mengenang. Aku ingin mengabadikan
pengalaman, peristiwa, dan bahkan seseorang dalam tulisan. Saat mungkin
tiba-tiba aku merasa rindu, aku bisa mengenang kembali saat membaca tulisanku.
Menulis Sebagai Alat Komunikasi
Hal lain yang mendasari dan jadi alasan menulis karena aku itu termasuk
dalam kaum introvert. Tidak mudah mengungkapkan isi pikiran dan perasaanku
dengan bebas dan leluasa melalui lisan. Lebih bisa mengalir bahkan cerewet
kalau di tulisan.
Maka aku menuliskan isi pikiran dan berbagai perasaanku di
buku harian, di ponsel, di media sosial, dan di blog. Menulis layaknya sahabat
terbaik yang selalu siap sedia kapan pun aku butuhkan.
Aku selalu merasa lega setelah berhasil menuntaskan sebuah
tulisan. Apa pun itu.
Aku ingat semasa masih TK dahulu aku memang sudah mulai
menulis di buku harian setiap hari. Kejadian-kejadian yang aku alami aku
tuliskan semuanya, termasuk saat aku menyukai teman mainku kala itu. Semuanya
aku tuliskan dengan lengkap dan detail.
Menulis juga menjadi mediaku untuk merekam kenangan yang
sewaktu-waktu bisa kulihat kembali sebagai hiburan sekaligus pengingat.
Saat itu aku hanya menganggap menulis menjadi media
komunikasi pada diriku sendiri. Aku pernah juga menulis beberapa catatan untuk
diriku sendiri. Tidak jarang setelah membacanya aku malah merasa terhibur.
Semakin bertambahnya usia, aku merasa kalau menulis itu kian
menarik. Aku ingat saat SMP salah satu temanku berlangganan majalah Gadis dan
aku sering meminjam padanya. Beberapa isinya aku baca dan menarik perhatianku,
khususnya cerpen. Aku merasa suka membaca cerpen yang isinya memang seputaran
kisah remaja yang penuh warna.
Minatku pada menulis semakin bertambah saat Aku dan dua
temanku membeli sebuah buku harian berwarna hijau dengan gambar kelinci yang
begitu menggemaskan. Kami patungan membelinya. Setelah itu kami sepakat kalau
itu akan jadi buku harian bersama.
Aku dan dua temanku menulis catatan harian kami itu secara
bergantian dan terjadwal. Seminggu pertama aku yang pegang, seminggu setelahnya
temanku, dan seminggu setelahnya temanku yang satu lagi. Begitu seterusnya.
Selesai menulis di buku harian itu biasanya kami akan saling
membaca. Tak hanya itu, kami pun saling memberikan tanggapan. Kami terus
melakukan kegiatan menulis buku harian bersama hingga halaman terakhir buku
itu.
Sayangnya aku tidak dapat buku harian itu sebagai kenangan
yang bisa aku baca kembali karena aku kalah dalam pertarungan memperebutkan
buku harian itu. Hahaha. Dan akhirnya salah satu temanku yang menyimpannya.
Kenangan menulis buku harian bersama jadi salah satu
kenangan hangat yang kuingat tentang menulis.
Setelah lulus SMP dan berpisah sekolah dengan dua temanku,
kesukaanku pada menulis tidak pernah padam. Malahan semakin bertambah besar.
Layaknya tanaman yang dipupuk dengan baik.
Menulis Sebagai Penyembuhan Diri
Saat aku SMK aku mengalami titik terendah dalam kehidupanku.
Berkali-kali kejadian buruk menimpaku kala itu dan keadaanku rasanya
benar-benar kacau. Salah satunya saat aku kehilangan salah satu sahabatku. Dia
pergi dari dunia untuk selama-lamanya.
Aku tidak pernah menduga akan mengalami hal itu. Aku sangat
tidak siap karena aku tidak pernah belajar untuk menghadapi dan menerima
kehilangan.
Momen itu jadi kehilangan paling menyakitkan yang dirasakan
olehku sebagai seorang remaja dengan emosi yang masih sangat labil.
Aku jadi pemurung, tidak banyak berbicara pada orang lain
dan seperti menutup diri.
Aku merasa semua orang tidak tahu dan mengerti penderitaan
dan rasa sakit yang kurasakan kala itu.
Akhirnya aku hanya bisa membagikan pikiran dan perasaanku
dengan menulis.
Ajaibnya saat itu menulis seperti jadi obat penyembuhan
bagiku. Aku merasa jauh lebih baik setelah menumpahkan pikiran dan perasaan
yang aku rasakan lewat tulisan. Seolah-olah beban berat itu bisa diringankan.
Aku bisa sedikit melupakan perasaan-perasaan negatif yang kala itu menyelimuti
pikiran dan batinku.
Saat itu menyadari kalau menulis bukan hanya sesuatu yang
aku sukai, tapi nyatanya jadi hal yang aku butuhkan juga.
Sejak saat itulah aku mulai sangat tertarik pada dunia
menulis. Dan mulai mencari tahu lebih jauh mengenai menulis, terlebih setelah
menamatkan novel Dee Lestari yang berjudul "Perahu Kertas". Aku suka
sekali pada buku itu dan termotivasi untuk bisa menulis banyak kisah dan ingin
membagi mimpiku pada orang lain seperti Kugy.
Selain dari sosok Kugy, aku juga mengenal puisi yang aku
sukai dari Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Aku Ingin".
Setelah mengenal sosok Kugy dan membaca pusisi Sapardi Djoko
Damono, aku mulai tertarik belajar menulis dengan lebih serius.
Aku mulai membaca banyak cerpen dan puisi dan mulai mencoba
membuatnya sendiri. Jadi selain curhatan harian, menulis fiksi jadi salah satu
yang membuatku semakin jatuh cinta pada menulis.
Saat kelas 11 SMK semasa magang jadi
momen awal aku semakin menyukai dunia menulis secara lebih luas. Berawal dari
"iseng" membuat sebuah blog yang ternyata jadi sahabatku hingga kini.
Ya blog mitaoktavia.com ini. Dahulu blog ini bernama sedikit "alay"
karena aku membuatnya secara spontan. "mimithpunyacerita.blogspot.com"
begitulah nama awal blog ini. Aku pernah menuliskan hal itu di postingan jejak perjalanan rumah saya ini. Namun baru sekitar dua tahun lalu akhirnya aku
memberanikan membeli domain untuk blog ini dengan url menggunakan namaku
sendiri. Aku pernah menuliskan cerita tentang mimithpunyacerita pindah rumah juga.
Dari blog aku mulai semakin mengenal dunia menulis lebih
luas. Aku mulai banyak mengenal orang-orang baru yang keren-keren dalam
berkarya (menulis) dan sangat memotivasiku. Saat itu yang terkenal si trio SPBU
yang terdiri dari Shitlicious, Poconggg, Bena Kribo.
Selain trio itu, tulisan di blog saat itu masih berupa
curhatan dan keseharian. Bagiku sangat menarik untuk dibaca karena sangat
menghibur. Belum lagi saat itu para blogger dan pembaca saling mendukung,
memotivasi, dan termotivasi dengan saling berbalas komentar.
Aku menemukan dunia blogger sebagai dunia yang menyenangkan
dan membuatku semakin jatuh cinta pada menulis. Aku semakin semangat belajar menulis blog.
Belajar Menulis Blog
Beberapa teman bertanya padaku, "bagaimana caranya bisa
menulis?"
Aku selalu menjawab kalau menulis itu soal kebiasaan dan
proses. Banyak orang yang mungkin hanya menilai "hasil" yang terlihat dari keberhasilan
seseorang dalam meraih sesuatu dalam hidupnya. Padahal ada "proses" panjang yang pasti dialami
sebelumnya. Berbagai proses jatuh dan bangkit kembali yang pasti tidak sebentar.
Aku juga sependapat jika banyak yang mengatakan bahwa
menulis itu bukan soal bakat saja, tapi itu adalah bagian proses dan kebiasaan
berulang yang selalu dilakukan oleh seseorang. Dari minatku yang besar terhadap menulis, aku pun mulai belajar menulis blog.
Dari pengalamanku selama ini terjun di dunia blog, beberapa
poin ini penting dilakukan saat kamu akan belajar menulis blog
Berani mencoba, Jangan Takut Gagal Duluan
Kunci untuk belajar menulis paling dasar adalah kamu harus
berani mencoba memulainya. Jangan terlalu banyak berpikir kalau dirimu tidak
pandai menulis. Aku percaya kalau semua orang bisa menulis. Jadi jangan takut
dan ragu untuk mencoba dan memulai :)
Tulis Hal-hal di sekitar
Setelah kamu berani untuk mencoba, kamu bisa mulai menulis
dari hal-hal sederhana, misalnya kamu menceritakan hal-hal apa saja yang kamu
alami di hari ini. Bisa juga keseharianmu. Lambat laun, kamu mulai akan
terbiasa untuk menulis.
Aku pun sama, mulai belajar menulis dari hal-hal sederhana
yang aku alami dan ada di sekitarku. Aku menuliskan pengalamanku yang terjadi
setiap hari dalam buku harian. Hal-hal yang sederhana dan remeh hingga hal-hal
berkesan yang melibatkan perasaan yang aku alami.
Contohnya:
Tanggal 2 September aku bertemu dengan sahabatku untuk
pertama kali. Sejak pandemi corona datang, aku tidak bisa mudah bertemu dengan
teman-temanku. Meski tidak bisa terlalu dekat dan wajib saling jaga jarak,
tetap saja aku bahagia karena bisa bertemu dengan sahabatku.
Pandemi corona membawa banyak kesedihan memang. Banyak duka
juga yang dialami banyak orang. Tapi aku juga merasa bersyukur karena aku bisa
belajar lebih menghargai arti dari pertemuan. Mungkin sebelumnya, aku akan
banyak mengeluh bosan sering bertemu dengan dia dia dia lagi. Tapi kini orang
yang dahulu bosan kulihat, sekarang jadi orang yang sangat kurindukan. Semoga
pandemi corona segera usai.
Itu contoh menulis kejadian atau pengalaman keseharian yang
dekat dengan diri sendiri.
Awal-awal aku mulai menulis, aku hanya bisa menyelesaikannya
sebanyak 2 paragraf saja. Lambat laun karena proses dan terbiasa akhirnya mulai
bertambah banyak. Begitu pun dengan menulis blog, teman-teman bisa mulai
menulis apa yang ada di sekitar, pengalaman, dan bidang yang dikuasai. Jadi
lebih berani dan percaya diri untuk mencoba,kan? Baru nanti jika telah terbiasa lambat laun akan mendapatkan ide segar dan mudah untuk menulis topik bahasan secara lebih luas lagi selain yang ada di sekitar.
Membaca Apa pun
Menulis tidak bisa lepas dari membaca. Dengan membaca kamu
bisa melatih imajinasi karena kamu membayangkan di pikiranmu hal-hal yang kamu
baca. Bisa juga dengan membaca kamu jadi punya informasi dan pengetahuan baru
yang didapat. Membaca buku memicu lahirnya sumber inspirasi.
Selain itu, membaca juga membuatmu bisa belajar cara
seseorang untuk menyusun dan merangkai kalimatnya. Kamu jadi bisa menambah kosa
kata yang akan berguna saat menulis.
Saat belajar menulis blog tidak terbatas hanya pada membaca
buku fiksi novel dan nonfiksi, kamu juga bisa membaca soal teknis menulis dan
kebahasaan yang ada selain di buku dan internet, dan membaca-baca blog lain
sebagai referensi yang dapat semakin memperkaya wawasanmu dan membuka
perseptifmu tentang gaya bahasa dan ciri khas dari suatu blog yang bisa jadi
referensimu untuk menulis di blog.
Tetapkan Tujuan
Saat belajar menulis blog, penting bagimu untuk menetapkan
tujuan. Maksudnya adalah hal apa yang ingin kamu capai atau apa yang kamu cari
dari menulis blog. Misalnya apakah blog itu akan kamu jadikan mediamu untuk
berbagai dengan orang lain (bisa informasi, ilmu pengetahuan maupun
pengalaman-pengalaman yang kamu alami), untuk penyembuhan (misalnya untuk kamu
curhat mengenai perasaanmu dan membuatmu merasa lega setelahnya), untuk hiburan
(misalnya wadahmu menulis di waktu senggang), atau mediamu untuk mencari uang.
Konsisten
Setelah kamu punya modal dasar dalam memulai menulis blog
hal selanjutnya adalah konsisten. Kamu bisa banyak berlatih menulis dan
dilakukan secara teratur dalam waktu tertentu. Yang terpenting kamu menjadikan
kegiatan menulis sebagai kegiatan yang terjadwal. Kamu bisa juga menulis
postingan blog yang terjadwal.
Setelah belajar menulis blog dan memiliki alasan menulis blog maka teman-teman akan mulai merasakan manfaat menulis blog.
Manfaat menulis Blog
Tidak dapat dimungkiri kalau menulis memberikan dampak bagi
diriku. Aku merasa banyak manfaat yang terjadi padaku setelah menulis,
khususnya setelah menulis blog. Beberapa hal positif yang aku dapat selama menulis blog menjadi alasan menulis blog yang aku rasakan semakin besar sebagai berikut:
1. Menulis itu membuat bahagia dan memberi kebahagiaan
Aku pernah menulis satu postingan blog tentang efek magis
dari menulis. Di dalamnya aku memberikan gambaran bahwa menulis bisa mendatangkan bahagia bagi yang menulis maupun memberi kebahagiaan pada
mereka yang membacanya.
Aku bahagia saat sedang menulis blog dan merasa bahagia saat
ada pembaca tulisanku yang memberikan apresiasi. Bahkan beberapa meninggalkan komentar di postingan lama. Aku pernah juga mendapat
bahagia saat membaca tulisan seseorang karena merasa termotivasi dengan apa
yang ditulisnya.
2. Cara untuk berkomunikasi
Tidak berbeda jauh dari poin pertama. Menulis juga
memberikan dua sisi manfaat yang bisa dirasakan. Menulis bisa jadi cara
berkomunikasi pada diri sendiri dan orang lain melalui media yang terdokumentasikan.
Menulis jadi sarana untuk memberikan informasi pada orang
lain. Sementara, bagi pembaca bisa mendapatkan informasi dari tulisan yang
dibuat oleh orang lain.
3. Melatih imajinasi dan meningkatkan kreativitas
Saat menulis, biasanya seseorang akan membayangkan apa yang
ditulisnya. Hal ini bisa melatih imajinasi yang ada di dalam pikirannya. Saat
imajaniasi terlatih, maka akan meningkatkan kreativitas pada ide-ide yang
muncul.
4. Membantu menyalurkan pikiran dan emosi
Ada beberapa keadaan yang membuat diri kita kesulitan untuk
menyalurkan apa isi pikiran maupun emosi yang dirasakan. Pasti kamu pernah
mengalaminya kan? Biasanya ada beberapa pemikiran yang tidak mudah diungkapan
begitu saja.
Misalnya tiba-tiba saja ada beberapa hal pemikiran yang
terlintas, pemikiran itu tidak bisa langsung diungkapkan. Harus direnungkan
terlebih dahulu. Maka dengan menulis, isi pikiran itu bisa disampaikan dengan
lebih baik. Sementara saat kita merasakan suatu emosi perasaan pun kita tidak
bisa mengungkapkannya dengan baik, tapi dengan menulis kita bisa menyalurkan
perasaan itu dengan baik. Selain itu emosi-emosi negatif yang dirasakan juga
bisa tersalurkan dengan menulis.
5. Melatih daya ingat
Menulis melibatkan dua hal dalam diri manusia. Tangan dan
otak. Dengan menulis, kita melakukan berbagai tahapan seperti mencari ide,
membuat konsep tulisan, membuat tulisan yang telah dibuat konsep hingga
akhirnya menyelesaikan tulisan. Otak terbiasa terlatih dengan menerima
informasi baru yang akhirnya bisa melatih dan memperkuat daya ingat.
Aku merasakan manfaat ini saat rutin menulis di blog, daya ingatku lebih
kuat dibandingkan saat jarang menulis. Saat menulis blog aku mencatat ide-ide dan akhirnya melatih otakku untuk mengingat sesuatu degan lebih baik.
6. Jembatan untuk bertemu banyak orang
Menulis membuatmu mencari tahu lebih banyak informasi dan
berbagai hal. Jika kamu terus konsisten dalam menulis bukan tidak mungkin kamu
akan bertemu lebih banyak orang. Baik pembacamu atau pun orang lain di bidang
yang sama denganmu.
Dengan menulis blog misalnya, aku jadi bisa bertemu banyak
teman-teman baru dari berbagai daerah di Indonesia. Menulis bahkan
mempertemukanku dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama denganku.
Beberapa di antaranya jadi teman akrabku.
Itu adalah pengalaman luar biasa yang tidak pernah akan bisa
aku lupakan.
7. Jalan Pembuka Rezeki
Jika kamu sudah serius dan konsisten, kamu bisa mulai
menjadikan menulis sebagai profesi. Aku sering menyebut kalau menulis adalah
hobi yang dibayar. Enak kan tuh? Menjalankan hobi yang disukai, eh dapat
bayaran pula. Senangnya!
Caranya bagaimana agar menulis menghasilkan uang? Kamu bisa
mulai dengan mengirimkan tulisanmu ke media, menjajal kemampuan diri dengan berpartisipasi dalam lomba (mana tau kamu berhasil memenangkan lomba itu dan dapat hadiah),
menulis artikel atau job review di blog, dan membuat bukumu sendiri.
Kendala Menulis Blog
Selain manfaat yang dirasakan, dalam menulis pasti akan ada
kendala yang dialami atau pun dihadapi oleh seseorang. Tapi tenang saja,
kendala ada bukan berarti bisa menghentikan langkahmu untuk menulis. Berikut
beberapa kendala menulis yang dialami oleh orang dan cara mengatasinya:
1. Terlalu banyak berpikir
Setiap memulai menulis aku mengalami fase terlalu banyak
berpikir. Baik karena tidak memiliki ide untuk mulai menuliskannya maupun
kebanyakan ide topik yang ingin ditulis. Kalau kata Raisa ini tuh serba salah!
Tidak punya ide bingung, kebanyakan ide juga bingung. Duh, maunya apa sih!
Hahaha.
Jika tidak memiliki ide solusinya bisa mulai menulis dari
hal-hal sederhana yang dialami. Sementara jika mengalami kebingungan karena ide
yang muncul banyak, yang bisa dilakukan adalah mencatat ide-ide yang muncul di
pikiran. Setelah itu, dipilih mana yang paling ingin sekali ditulis. Sementara
ide lain sebagai bahan dan stok untuk menulis di kemudian hari.
2. Menunda-nuda
Kebiaaaan menunda-nunda jadi kebiasaan yang kurang baik dan
efeknya bisa jadi berbahaya. Misalnya saja saat mendapatkan ide, tapi tidak
segera dituliskan. Pasti tiba-tiba lupa. Atau bisa kehilangan momen karne
menunda-nunda. Solusinya adalah saat ide tiba-tiba muncul, sesegera mungkin aku
menuliskannya dan saat membuat rencana tulisan pun sebisa mungkin untuk segera
diselesaikan.
3. Malas
Biasanya malas jadi bibit lahirnya kebiasaaan menunda-nunda.
Jujur aku masih kesulitan untuk menghilangkan malas dari kendala
menulisku.
Biasanya aku mulai melakukan kegiatan menyenangkan yang bisa
membangkitkan kembali semangatku menulis seperti membaca buku, dan menonton
film atau drama.
Selain itu, biasanya yang aku lakukan adalah membuat target.
Bisa berupa tenggat waktu. Dengan adanya tenggat waktu, aku jadi bisa lebih
fokus dan seringkali hal ini berhasil untuk menjauhkanku dari rasa malas.
4. Terpengaruh Trafik Pengunjung
Aku tidak tahu mengapa mengalami fase ini. Sepertinya sejak
memutuskan membeli domain berbayar aku jadi sering terusik dengan trafik
pengunjung. Kadang setelah menulis aku sering mengecek melihat berapa banyak
orang yang datang dan membaca tulisanku. Jujur kadang ini membuatku agak
tertekan, aku merasa sering tidak bahagia karena masih sering menginginkan
ramainya pengunjung pada suatu postingan blog yang sudah aku selesaikan.
Aku belum menemukan solusinya bagaimana untuk kendala ini.
Aku tahu jika ingin pengunjung ramai, maka kualitas blog pun harus bagus juga.
Sementara aku sadar masih banyak kurang di banyak hal dari blog ini.
Yang bisa kulakukan hanya berusaha menulis di blog
sebaik-baiknya dan membagikan tulisanku di beberapa media sosial. Dan salah
satu bentuk ikhtiarku adalah dengan mengikuti kelas blogger seperti yang sedang
aku lakukan di bulan September 2020 ini. Bismillah, semoga hasilnya baik hingga
akhir! Semangat! (^o^)9
Tips Jitu Mahir Menulis dan Edit Blogpost Monica Anggen
Setelah memembahas panjang lebar dari A sampai Z tentang
serba-serbi dunia menulis (secara umum) dan menulis blog (secara khusus)
versiku, aku ingin berbagai pengalamanku juga pada teman-teman.
Pada 1 September 2020 kemarin malam aku bersempatan untuk
menambah ilmuku tentang menulis dalam Kelas Growthing yang diadakan di WhatsApp
Grup. Para coach (Mas Irwin, Mas Pewe, Mbak Monica, Mas Ilham, Mas Bahrul Ilmi)
berpengalaman dibidangnya akan membimbing aku dan 48 teman-teman lain yang
beruntung.
Kelas pertama malam itu berjalan sangat kondusif. Materi
pertama yang diberikan adalah "Mahir Menulis dan Edit Blogpost" yang
disampaikan oleh Mbak Monica Anggen. Penulis "Yakin Selamanya Mau di Pojokan?!" ini sudah tidak diragukan lagi
kiprahnya dalam dunia menulis. Selain aktif berkarya di blog, Mbak Monica juga telah membuat berbagai buku fiksi dan nonfiksi. Faktanya, beberapa buku yang ditulis Mbak Monica ini pun best seller! Daebak, Mbak Monica ini!
Sekitar pukul 20.00 WIB kelas pun dimulai, Mbak Monica memberikan materi dan beberapa saaat setelahnya ada sesi tanya
jawab yang membuat suasana kelas ramai dan jadi wadah diskusi yang
menyenangkan.
Setelah menyimak dan membaca materi itu aku jadi berpikir
bahwa untuk menjadi seorang yang mahir menulis perjalanannya memang tidak
sebentar. Pasti ada banyak jatuh-bangun yang dialami. Ada banyak proses panjang
yang terjadi.
Aku akan share di sini materi yang telah disampaikan di
dalam kelas. Menurut Mbak Monica ada beberapa poin penting yang bisa
menjadikan seseorang mahir menulis blog
1. Motivasi
Dalam menekuni bidang tertentu, seseorang harus memiliki
motivasi, tak terkecuali menulis. Motivasi dalam menulis haruslah
dipertimbangkan dengan baik. Jangan asal memilih "akar" dari hal yang
kamu tekuni karena motivasi adalah hal yang penting.
Motivasi kuat jadi pegangan yang bisa membantu untuk
menyemangati sekaligus menghiburmu jika apa yang kamu harapkan tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Istilah kerennya tuh saat realita tidak seindah
ekspektasi.
Kalau motivasimu tidak kuat pasti kamu akan
diombang-ambingkan oleh keadaan dan bisa-bisa malah jadi patah semangat dan menyerah.
Jangan sampai dong, ya!
Jadi jika kamu ingin mulai menulis blog maupun buku pikirkan
baik-baik motivasi kuat apa yang membuatmu ingin menulis. Bisa motivasi dari
segi ingin berbagi kepada banyak orang, sebagai healing, hiburan, atau bahkan
uang.
2. Jangan Abaikan Teknik Menulis
Memang untuk beberapa tulisan dengan gaya
curhatan rasanya seperti tidak butuh teknik menulis yang khusus, ya? Tinggal tulis aja kan jadi mudah. Eits,
jangan salah! Dalam menulis blog dengan gaya tulisan apa pun tetap harus memperhatikan teknik menulis,
seperti unsur 5W+1H-nya jangan sampai ketinggalan, EYD juga harus diperhatikan,
dan penting membuat outline untuk membantu menjaga agar tulisan yang kamu buat
bisa lebih fokus sehingga tidak melenceng ke mana-mana.
3. Usahakan untuk Re-write
Pada poin ini biasanya terjadi saat blogger menerima press
release dari klien atau brand yang bekerja sama dengannya. Biasanya karena
telah disediakan seringkali kemudahan itu membuat blogger jadi terlena.
Akibatnya blogger terkesan hanya memindahkan isi press release ke dalam
blognya. Padahal sebagai blogger, user experience jadi hal penting sehingga
membuatnya berbeda dari kebanyakan media mainstream. Maka usahakan untuk
melakukan re-write atau menuliskan kembali isi press release disesuaikan dengan
gaya bahasa atau pun ciri khas dari masing-masing blog dan dibumbui pengalaman
sang blogger.
Menuliskan kembali isi bahan yang diterima menyesuaikan ciri
khas dan gaya penulisan dari masing-masing blogger pun penting guna menghindari
adanya duplikat konten. Dengan begitu kinerja blog pun jadi lebih baik.
4. Menulis Tema Sama, tapi Eksekusi yang Berbeda
Beberapa blogger pasti pernah mengalami menulis dengan tema
yang sama. Misalnya saat bekerja dengan brand atau mengikuti lomba.
Tidak masalah tema sama, tapi saat eksekusi harus berbeda
antara satu dan yang lain. Caranya, jangan hanya fokus mengambil bahan atau
rujukan dari satu website atau blog. Usahakan mengambil bahan dan rujukan itu
dari lebih dari sumber.
Perhatikan juga isi yang belum ada dalam website atau blog
itu sehingga apa yang dituliskan jadi pelengkap dari yang sudah ada.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah mengkombinasikan semua
bahan itu kemudian ditulis ulang. Hal itu menjadikan blog yang kita miliki jadi
berbeda isinya meskipun punya tema yang sama.
Kedua cara itu bisa diaplikasikan, tapi akan lebih baik jika
ada bahan sumber dari website luar negeri yang akan melengkapi.
5. Representasi dirimu itu tulisanmu
Tulisan yang kamu buat disadari atau tidak itu menggambarkan
dirimu. Baik itu melalui gaya tulisan maupun ciri khas yang kita miliki. Meski
tidak bisa sepenuhnya jadi patokan, tapi apa yang kamu tulis itu bisa
menggambarkan dirimu. Misalnya kamu sering menulis cerita yang menghibur orang
lain, orang akan menilaimu sebagai seorang yang ceria dan menyenangkan.
Jika dahulu ada peribahasa "mulutmu harimaumu",
maka di jaman sekarang "tulisanmu harimaumu".
Tulisanmu bisa membawa pengaruh positif pada orang lain,
tapi bisa juga menimbulkan efek negatif yang bisa berpotensi merugikan dirimu
sendiri maupun orang lain. Tidak mau kan misalnya kamu malah jadi menyakiti
hati orang lain lewat tulisanmu? Maka selalu hati-hati dalam menulis.
Terlebih tulisan itu punya sifat terdokumentasi, tulisan
bisa merekam jejakmu. Apalagi di media online seperti blog. Itu akan jadi jejak
digital yang akan sulit dihilangkan.
Itulah pembahasan seputar dunia menulis yang telah aku
ceritakan dari awal hingga akhir. Cakupannya berupa alasan menulis, belajar
menulis blog, manfaat menulis hingga mahir menulis blog dan kiatnya
bagaimana.
kalau membahas menulis rasanya tidak akan pernah
ada habisnya seperti terjebak nostalgia saat mengingat-ingat berbagai
pengalaman yang telah aku lalui hingga sekarang bisa menuliskan postingan blog
ini. Berbagai alasan menulis dan menulis blog yang aku miliki dan hal-hal berharga yang telah aku dapatkan pula dari menulis. Aku harap
semoga tulisan panjang yang aku tulis ini bisa bermanfaat untuk teman-teman.
Jadi kapan nih kamu mau mulai menulis? Atau sudah terjebak banyak nostalgia saat
menulis blog sepertiku? :D
Wah, makasih banget informasinya 😁. Kebetulan saya juga baru banget mau mulai nulis2 di blog buat dokumentasi tiap2 kegiatan, tapi butuh banyak info baik teknis ataupun non teknis 😅. Semoga bisa konsisten.
BalasHapusMitaa.. Serius artikel ini daging banget.. penuh dengan ilmu.. Aku pun menulis untuk menyalurkan emosi, untuk healing gitu.. hehe.. terus bonusnya klo dibayar wkwk tetep yaaa..
BalasHapusTerima kasih Mita sudah menulis artikel sedaging ini.. macam rendang :D
Ya ampuuuun, info yang lengkap banget buat orang yang mau jadi blogger. Tapi juga bisa diterapin sih buat blogger murtad kek aku yg udah lama banget ga nulis2 di blog. Semoga abis baca ini bisa konsisten lagi berkarya di blog. 😊
BalasHapusMot, aku sepakat sih sama statement menulis for healing. Makasih mot udah berbagi informasi, mudah-mudahan bisa bikin aku lebih rajin ngeblog. 😂😊
BalasHapusMenulis sebagai alat penyembuhan diri itu sepertinya juga aku rasakan mbak, tp ga aku tulis di artikel terkait.. sepertinya banyak blogger senior yg mengalami ini ya
BalasHapusMenulis blog selain bisa nyimpen kenangan, pas bacanya lagi juga bisa terjebak nostalgia ya.. Makasi sharingnya kak..
BalasHapusSepakat saya dengan melatih kreativitas
BalasHapusKarena menulis ga hanya menyusun huruf tetapi bagaimana huruf itu menjadi sebuah kisah yang inspiratif
Dengan menulis blog memang jadi jalan pembuka rezeki. Rezeki uang, teman, ilmu, manfaat, dan banyak lagi
BalasHapuseh siapa sangka menulis bisa menjadi obat
BalasHapusmungkin perlu disosialisaskan ini mba
Iya di awal2 seperti kayak bingung mau bikin kalima apa.. lalu lihat blog orang kayaknya koq ciamik banget.. dan jadi pundung huhu
BalasHapusBagian nulis buku harian bersama aku relate bangeeetttt... tukar2an diary lalu saling mengisi satu sama lainnn hahahaa... jadi kangeeennn masa-masa sekolah
BalasHapusKalo ditanya apa alasan nulis bisa panjang bgt ya mba. Menulis adalah hobiku yang kayaknya paling awet ahaha semoga selamanya.
BalasHapusThanks for sharing mbak. Sangat menginspirasi. Detail sekali bahkan menjelaskan kemungkinan kendala yang dihadapi dan solusinya.
BalasHapusSepakat mbak, dwngan ngeblog kadang kita jadi asyik membuka noatalgia lama ya. Saya juga masih suka baca baca tulisan saya di tahun awal ngeblog. Kadang suka ketawa aja,meski tulisannya masih awut awutan tapi sarat kenangan. Apalagi ketika bacanya bareng anak anak. seneng banget
BalasHapusBtw aku juga suka sama puisi nya sapardi mbak dan awal mula nulis jg dari puisi
BalasHapusNah blog memang banyak banget manfaat buat diri kita ya
Semangat..
Aku juga menulis blog sebagai sarana healing mbak. Rasanya plong kalau nulis sesuatu terkait 'sakit', jadi kaya self talk.. yang penting tetap ada manfaatnya lah buat yang baca... semoga.
BalasHapus