Keindahan dan Tantangan Lingkungan di Negeri Hutan Tropis
Di balik ingar bingar perkotaan sibuk dengan teknologi yang terus menerus berkembang pesat, ada satu sudut yang mungkin terlupakan oleh manusia. Sebuah sudut sunyi yang diam-diam menjadi penjaga bagi umat manusia dan keberlangsungan kehidupan bagi banyak makhluk hidup di bumi. Satu tempat yang senantiasa memberikan keamanan dan napas berharga bagi dunia. Di sana merupakan tempat rimbun di mana setiap helai daunnya menjadi serambi keajaiban bagi dunia. Belum lagi seruan fauna di dalamnya pun bagaikan sebuah orkestra yang membawa harmoni di dalam setiap sapuan angin.
Hutan, bukan hanya jadi sebuah mahakarya ciptaan dari Tuhan yang menakjubkan dengan keindahannya, tapi memiliki keberlimpahan kekayaan jauh melampaui yang bisa dinikmati oleh mata. Mari, aku ceritakan kisah keindahan hutan Indonesia padamu, pada dunia.
Kecantikan dan manfaat yang tersembunyi dalam hutan Indonesia
Ada kebanggan tersendiri tinggal dan menjadi warga Indonesia. Beberapa kali bertemu dengan teman dari negara lain pun mereka mengakui sekaligus mengagumi Indonesia. Sebab, selain karena kekayaan keragaman budaya antara satu daerah dengan daerah lainnya. Indonesia punya kekayaan keanekaragaman hayatinya juga. Ini bagian dari anugerah yang Tuhan berikan. Tuhan menciptakan negara ini dari jajaran pulau-pulau yang secara geografis berada di garis khatulistiwa. Inilah yang menjadikan Indonesia mempunyai iklim tropis dan memiliki kecantikan alam luar biasa. Indonesia ada di urutan ketiga yang memiliki luas hutan tropis terbesar di dunia, setelah negara Brazil dan Republik Demokratik Kongo.
Bukan sebuah hal yang mengherankan memang bila Indonesia berada di jajaran 3 teratas negara yang memiliki luas hutan tropis terbesar di dunia. Berdasarkan hasil pemantauan dari Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia pada tahun 2020, luas lahan berhutan yang ada di seluruh daratan Indonesia ada sebanyak 95,6 juta Ha, di mana 92,5 persen dari total luas berhutan atau 88,4 juta Ha berada di dalam kawasan hutan.
Hutan di Indonesia ternyata bukan hanya luas secara wilayah, tapi punya keragaman flora dan fauna yang jumlahnya jauh lebih tinggi. Bahkan, lebih tinggi dibandingkan dengan Afrika dan Amerika Selatan yang sama-sama memiliki iklim tropis. Flora dan fauna beragam yang dimiliki Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti curah hujan, garis lintang, dan ketinggian dari wilayah Indonesia. Inilah yang membuat perbedaan dengan wilayah Amerika Selatan dan Afrika dan menjadi nilai tambah keindahan dari negeri zamrud khatulistiwa ini.
Di hutan hujan tropis Indonesia inilah banyak spesies flora dan fauna yang tinggal di dalamnya. Keanekaragaman hayati ini bisa kamu lihat di semua hutan Indonesia, salah satunya yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Di sana ada lebih dari 2.000 spesies flora dan fauna yang hidup dan bergantung pada hutan. Itu hanya di satu wilayah, belum lagi di wilayah hutan tropis di Indonesisa lainnya. Masih akan banyak lagi jumlah spesies yang bisa ditemui. Inilah daya tarik dari Indonesia yang harus kita syukuri bersama.
Keanekaragaman spesies di hutan TNGGP (dokpri) |
Dilansir dari situs Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia, Flora yang ada di hutan tropis Indonesia terdiri dari sekitar 6.000 spesies jenis flora dan juga dihuni kerabat liar buah-buahan, seperti misalnya rambutan hutan dan durian hutan. Ada pula pohon, tanaman perdu, rumput, tumbuhan anggrek, bahkan parasit yang menjadi jenis penyebarannya yang terbesar dari flora di hutan tropis di Indonesia. Sedangkan untuk persebaran fauna di Indonesia yang lebih banyak spesiesnya, yang terdiri dari mamalia sebanyak lebih dari 500 jenis, ikan lebih dari 4.000 jenis, burung lebih dari 1.600 jenis, reptil dan amphibi yang ada lebih dari 1.000 jenis, ada juga serangga yang lebih dari 200.000 jenis jumlahnya.
Keindahan hutan tropis di Indonesia yang bisa digambarkan selain dari alamnya juga tercermin dari keragaman flora dan fauna yang ada. Bayangkan, kamu berdiri di tepi hutan Indonesia yang lebat, sebentang cahaya matahari menyelinap di antara dedaunan yang rimbun. Belum lagi ada suara-suara alam yang menenangkan. Itulah mahakarya Tuhan yang menakjubkan!
Hutan Indonesia bukan hanya jadi sumber keindahan yang mempesona untuk dikagumi, tetapi juga tempat di mana tanaman obat langka, spesies hewan langka, dan berbagai ekosistem hidup berdampingan harmonis. Udara bersih, air segar, dan regulasi iklim dihasilkan dari hutan-hutan tropis ini yang pasti memberikan manfaat bagi masyarakat lokal maupun dunia secara keseluruhan. Keindahan serta manfaat dari hutan hujan inilah yang harus dijaga. Namun, ada tangan-tangan nakal yang berusaha merusak keindahan alam yang sudah susah payah Tuhan ciptakan untuk umat manusia. Salah satu masalah yang masih sering ditemui dan menjadi perhatian bersama adalah masalah kebakaran hutan dan lahan yang kian hari memprihatinkan.
Semarak api dan tantangan berkepanjangan yang dihadapi: kebakaran hutan dan lahan di Indonesia
Selain faktor cuaca, kebakaran hutan sebagian besar dipicu juga akibat ulah manusia yang memang dengan sengaja dan secara sadar dengan tega dan kejam melakukannya. Apalagi jika bukan untuk pembukaan lahan baru. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti yang dilansir dari antaranews.com (diakses pada 16/08/23), total jumlah kebakaran hutan dan lahan dari tahun 2022 hingga Juni 2023 ada sebanyak 463 kasus. Sementara itu, luas kebakaran hutan dan lahan hingga Mei 2023 seperti yang dikutip dari kompas.com, sudah mencapai 28.020 hektar.
Belum lagi data kasus setelahnya, apalagi ada lagi kasus kebakaran hutan dan lahan yang baru saja terjadi lagi di Kalimantan Barat, tepatnya di Pontianak. Kebakaran lahan masih terus terjadi dan menyebabkan dampak yang cukup serius sampai sekarang.
Hutan-hutan yang menjadi lambang kemuliaan alam serta keseimbangan kehidupan setiap tahunnya terancam akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini seperti mengubah lanskap sejuk dan keindahan yang selama ini diberikan menjadi medan perang kelam yang tak berkesudahan. Api yang berkobar tidak hanya memusnahkan pohon-pohon serta lahan, tetapi mendatangkan banyak dampak yang bisa merugikan.
Dampak kebakaran hutan dan lahan yang tidak boleh disepelekan. Hal ini karena tidak hanya sebatas pada kerusakan yang terlihat. Namun, asap yang menjulang ke langit membawa kisah bencana yang juga tak terdengar.
Berikut ini dampak-dampak kebakaran hutan dan lahan yang bisa terjadi, seperti:
Semua flora dan fauna yang ada di hutan kehilangan habitatnya akibat vegetasi tempatnya habis terbakar.
Terciptanya polusi udara yang melampaui ambang batas sehat akibat asap dan kabut yang dihasilkan dari kebakaran hutan dan lahan.
Gangguan kesehatan bagi warga sekitar akibat terpapar polusi udara yang dihasilkan. Apalagi biasanya kebakaran hutan dan lahan dapat menjangkau berkilo-kilometer jaraknya. Belum lagi pada tingkat kebakaran hutan dan lahan yang parah bisa menyebabkan asap kabut yang pekat dan bisa bertahan berhari-hari lamanya. Bahkan karhutla yang terjadi di wilayah Indonesia sudah melepaskan emisi sebanyak 2,8 juta ton yang setara dengan karbon monoksida (CO2e).
Polusi air akibat dari sedimen, abu, dan polutan hasil dari kebakaran hutan dan lahan yang tertinggal juga dapat masuk dan mengendap di sungai dan sumber air lainnya. Hal ini bisa mencemarkan air yang ada di lingkungan terjadinya kebakaran hutan.
Pemanasan global juga jadi dampak berkelanjutan dari kebakaran hutan dan lahan yang terus menerus dan terjadi signifikan. Hal ini karena sejumlah besar karbon dioksida, nitrogen oksida, belerang dioksida, dan gas rumah kaca lain yang mendorong terjadinya pemanasan global bisa dilepaskan saat terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Terganggunya fasilitas setempat yang menimbulkan kesulitan akses bagi beberapa hal. Termasuk di dalamnya transportasi, listrik, dan komunikasi bisa menimbulkan terganggunya ekonomi juga bagi lingkungan sekitar terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Kebakaran hutan dan lahan juga berpotensi menimbulkan korban jiwa, bukan hanya hewan-hewan yang tinggal di hutan atau sekitar lahan yang terbakar, tetapi juga manusia.
Setelah mengetahui dampak yang bisa ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan yang masih jadi permasalahan yang harus dicari solusinya bersama. Tindakan pencegahan dan preventif demi melindungi hutan dan upaya menjaga lingkungan juga harus dilakukan oleh berbagai pihak yang bisa dimulai dari diri sendiri. Hal ini dilakukan semata-mata murni #UntukmuBumiku agar tetap terjaga kelestariannya hingga ke generasi-generasi yang akan datang. Tak akan ada gunanya bila hanya saling menyalahkan, tapi inilah saatnya untuk bergerak bersama berdaya dalam memikirkan dan mencari solusinya bersama untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
Solusi mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang harus dilakukan bersama
Kebakaran hutan dan lahan adalah masalah serius yang dihadapi Indonesia. Besarnya lahan yang ada serta masih banyak manusia yang belum tersadarkan tentang resiko dari kebakaran hutan dan lahan yang serius dan tidak main-main. Apalagi kebakaran hutan dan lahan memiliki dampak negatif yang tidak hanya terhadap lingkungan, tetapi juga pada ekonomi, kesehatan manusia, dan kelestarian ekosistem. Maka, kita perlu memikirkan solusi signifikan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang tidak bisa hanya dilakukan satu pihak saja.
Di dalam menempuh langkah solusi mengatasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan perlu melibatkan kerjasama antara masyarakat, komunitas, dan pemerintah. Di dalam postingan ini, aku juga ikut memikirkan solusi-solusi yang bisa ditempuh untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, yaitu:
Melakukan pendidikan untuk memberikan informasi serta memancing kesadaran masyarakat
Peningkatan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan serta pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sangat penting. Program edukasi di sekolah-sekolah dan kampanye kesadaran di masyarakat dapat membantu mengubah perilaku dan kebiasaan masyarakat dalam mengurangi risiko kebakaran bisa juga dilakukan baik secara langsung maupun digaungkan di media sosial.
Pengelolaan lahan yang berkelanjutan untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko kebakaran hutan dan lahan
Praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan seperti agroforestri, penggunaan sistem pertanian berkelanjutan, dan pengendalian erosi dapat membantu mengurangi risiko kebakaran. Penggunaan teknik-teknik ini bisa membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi material mudah terbakar di sekitar lahan.
Penanaman vegetasi penahan api
Tanaman yang tahan api seperti semak belukar dan rumput gandum dapat ditanam di sekitar area yang rawan kebakaran untuk menghambat laju api. Contohnya, kelompok masyarakat dapat melakukan penanaman massal tanaman penahan api di sepanjang tepi hutan atau lahan gambut.
Pengawasan dan patroli
Masyarakat dapat membentuk tim pengawas dan patroli untuk memantau dan mendeteksi potensi kebakaran dini. Tim ini dapat berkolaborasi dengan petugas kehutanan dan pemadam kebakaran untuk memantau area rawan kebakaran hutan dan melaporkan jika ada tanda-tanda bahaya.
Pengelolaan sampah dan pembersihan lahan
Mengelola sampah dengan benar dan membersihkan lahan dari material kering yang mudah terbakar dapat mengurangi risiko kebakaran. Warga membersihkan tumpukan daun kering di sekitar pemukiman dan mengelola sampah organik dengan membuat kompos.
Penggunaan Api Terkontrol
Mengajarkan masyarakat tentang penggunaan api terkontrol dalam berbagai aktivitas seperti membakar sampah atau lahan pertanian. Hal ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan pedoman yang ada. Seperti misalnya petani bisa melakukan pembakaran lahan secara terkontrol dengan mengamati kondisi cuaca dan menggunakan alat pelindung.
Pembatasan aktivitas pembakaran
Menghindari aktivitas pembakaran terbuka adalah langkah penting untuk mencegah kebakaran. Masyarakat harus menghindari membakar sampah atau lahan tanpa pengawasan yang tepat. Harus dimulai dengan praktik-praktik pertanian berkelanjutan seperti penerapan sistem tanam langsung (no-till farming) daripada membakar lahan untuk persiapan tanah.
Penegakan hukum dan sanksi yang jelas dan tegas!
Pihak berwenang dapat menerapkan sanksi tegas terhadap para pelaku pembakaran ilegal atau tidak bertanggung jawab. Ini akan memberikan efek jera dan mendorong masyarakat untuk lebih mematuhi aturan yang ada.
Pembentukan Pekarangan Hijau
Masyarakat dapat merancang pekarangan dengan tanaman tahan api dan menjaga jarak aman antara tanaman dan bangunan. Dengan demikian, potensi penyebaran kebakaran dapat diminimalisir. Contohnya, dalam perencanaan taman kota, pohon-pohon yang tahan api dapat ditanam di sekitar area pemukiman warga.
Mengatasi kebakaran hutan dan lahan adalah tanggung jawab bersama. Dengan berpartisipasi dalam berbagai cara yang disebutkan di atas, masyarakat dapat berperan aktif dalam melindungi lingkungan dan mencegah kebakaran yang merusak dan merugikan. Tak hanya membuat solusi sekaligus menjalankannya, langkah lain yang harus dilakukan yaitu melindungi hutan dan melakukan berbagai upaya untuk terus melestarikan alam yang Tuhan titipkan pada manusia.
Melindungi hutan dan langkah-langkah menuju kelestarian alam
Menjaga hutan, lahan, dan melestarikan alam adalah tanggung jawab bersama semua pihak. Kita harus #BersamaBergerakBerdaya untuk menjaga hutan dan keberlanjutan lingkungan hidup semua makhluk di masa depan. Inilah beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mulai bersinergi bersama dalam melindungi hutan dan menjaga kelestarian alam Indonesia, sebagai berikut:
Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya alam dan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan. Mengikuti seminar, membaca buku, dan mengikuti kursus lingkungan.
Mengurangi penggunaan barang sekali pakai, menghindari makanan berlebihan, dan menggunakan energi dengan bijak untuk mengurangi jejak ekologis.
Memisahkan sampah organik dan anorganik, mendaur ulang kertas, plastik, dan barang elektronik, serta menghindari penggunaan plastik sekali pakai.
Memperhatikan penggunaan air, mengatasi kebocoran, dan menghindari pemborosan air dalam kegiatan sehari-hari.
Melakukan aksi bersama dengan terlibat dalam kegiatan komunitas yang memang punya fokus pada proyek lingkungan dan kelestarian alam. Di mana biasanya akan banyak kegiatan yang bisa dilakukan, baik kegiatan edukasi maupun aksi nyata seperti menggalang donasi dan menanam pohon.
Melakukan rehabilitasi lahan yang rusak dengan menanam tumbuhan endemik dan memulihkan ekosistem yang rusak.
Menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan, seperti penggunaan pupuk organik dan rotasi tanaman.
Tak hanya dilakukan bagi individu dan komunitas, pemerintah juga harus berperan aktif dalam mengawasi aktivitas ilegal seperti penebangan liar dan perburuan liar, serta memberlakukan hukuman yang tegas kepada pelanggar tanpa pandang bulu!
Pemerintah juga perlu untuk membentuk taman nasional, kawasan konservasi, dan cagar alam untuk melindungi habitat alami. Pemerintah harus menerapkan peraturan yang mendukung pelestarian alam, seperti larangan penebangan liar dan pembangunan di kawasan sensitif. Mengalokasikan dana untuk penelitian, program pelestarian, dan pengembangan teknologi hijau.
Penutup
Keindahan alam yang tersaji dalam luasnya hutan hujan tropis dan lahan hijau yang dimiliki indonesia harus terus dijaga. Tidak bisa hanya dilakukan oleh aku, kamu, dia, atau mereka, tapi harus dilakukan bersama. Kamu, kita–dan semua. Bukan hanya untuk hitungan hari, bulan, atau tahun. Namun, untuk waktu yang lebih lama lagi. Bukan hanya untuk generasi yang sudah ada, tapi hutan dan lahan hijau yang dimiliki Indonesia harus bisa juga terus diwariskan ke generasi-generasi selanjutnya. Indonesia sudah merdeka selama 78 tahun, kuharap hutan Indonesia juga bisa merdeka dari kasus kebakaran hutan dan lahan secepatnya. Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan! supaya kita semua bisa terus menikmati manfaat hutan hingga waktu yang lebih lama lagi.🤗💚🌳🌲
__________
Rerensi sumber tulisan:
www.menlhk.go.id
www.mongabay.co.id
www.indonesia.go.id
www.kompas.com
www.kompas.id
antaranews.com
Saya pernah berkunjung ke beberapa hutan di Indonesia, salah satunya ke Pangrango (TNGGP) dan Ujung Kulon. Luar biasa indahnya. Semoga hutan hujan tropis di Indonesia yang tersisa bisa terus terkaga.
BalasHapusIndonesia memiliki hutan yang cukup luas, tentu memiliki kekayaan dan keanekaragaman hayati, Perlu ada kepedulian dari kita semua untuk menjaga ekosistem supaya tetap seimbang. Hutan harus dirawat karena menjadi hak banyak makhluk hidup, tak hanya manusia.
BalasHapusBegitu banyak manfaat hutan bagi kehidupan manusia, maka sudah sepatutnya peran aktif dari setiap lapisan masyarakat dalam menjaga hutan, jangan sampai ada kebakaran hutan karena kelalaian manusia.
BalasHapusSemoga keindahan alam Indonesia dengan keberagaman hayati yang terdapat di hutan tetap terjaga.
Masalah Karhutla itu gak selesai-selesai ya, Mba. Padahal dampak banyak banget tetapi setiap tahun ada saja kebakaran hutan dan lahan. Semoga kedepannya Indonesia bebas dari Karhutla.
BalasHapusWaktu di perjalanan dari Madinah ke Mekah, sepanjang jalan gersang dan hampir nggak ada pohon. Hanya sesekali ada gerumbul semak. Langsung tersadar betapa indahnya alam Indonesia, diberkahi dengan tanah yang subur dan pepohonan hijau yang rindang. Semoga keindahan itu tidak membuat kita lalai dari kewajiban menjaga kelestariannya, ya.
BalasHapusHutan tropis kita besar, sayangnya belum diikuti dengan menjaga dan melestarikan hutan secara baik.
BalasHapusKesadaran diperlukan untuk melakukannya, baik cegah deforestasi maupun karhutla. Hayuuk kita bisa bareng² melakukannya
Harapan dan doa terbaik untuk hutan Indonesia.
BalasHapusSedih sekali karena sebagian besar hutan Indonesia adalah lahan gambut yang mudah terbakar.
Kita boleh berbangga ya, karena luas hutan Indonesia berada di urutan ketiga Dunia. Kita memiliki flora dan fauna yang sangat beragam. Sudah sepantasnya kita menjaga agar hutan terus terlindungi dan terhindar dari kerusakan, terutama kebakaran hutan dan lahan. Karena rusaknya hutan dan lahan, bisa berakibat yang buruk bagi kita manusia.
BalasHapusDisamping ada berkah kita juga harus siap dengan bencananya jika hutan yang harus kita jaga ternyata rusak oleh sebagian orang tidak bertanggung jawab
BalasHapusMau bagaimana lagi, meski sulit mengembalikannya tapi kita optomis jika konsisten dan kompak, hutan kita bisa kembali lestari. Aamiin...
Aku pernah ngerasain dampak kebakaran hutan, karena kemarau panjang, hutan di lereng Merbabu terbakar dan asapnya mengganggu banget. Aku enggak bisa bayangin yang di luar Jawa, yang sering terjadi kasus kebakaran hutan.
BalasHapusSetiap kelebihan yang tanah air kita miliki, pasti ada tantangan yang harus siap kita hadapi, termasuk dengan kekayaan hutan tropis kita yang luar biasa, banyak tantangan bahkan ancaman yang merongrong keindahan hijaunya hutan kita.
BalasHapusTugas kita sebagai warga negara adalah bersatu padu menghadapi setiap tantangan yang hadir, jangan biarkan hutan kita musnah karena kita lalai dengan hutan milik kita
Sedih kalo denger ada kejadian karhutla walaupun jauh dari rumahku. Semoga pemerintah daj masyarakat setempat lebih peduli lagi mengenai masalah ini ya
BalasHapusEmang bangga banget tinggal di negeri ini dengan keragaman budaya dan kekayaan pulaunya. Belum lagi luas hutan tropisnya. Tapi miris juga kalo lihat asap Jakarta saat ini dan isu karhutla yang ngga ada jedanya. Dampaknya juga ngga main2 lho. Udah jadi PR kita Bersama sih melindungi dan menjaga hutan bersama.
BalasHapusBersyukur bgt kita tinggal di daerah tropis dgn cuaca yang bersahabat sepanjang tahun. Namun akibat pemanasan global, cuaca mkn sulit diprediksikan. Flora fauna bnyk yg musnah sehingga memang perlu pelestarian hutan yg komprehensif.
BalasHapusSmg ga ada lagi kebakaran hutan selama El Nino ini ya kak.
Hutan perlu dijaga
BalasHapusSudah saatnya kita berusaha
Kalau bukan kita siapa lagi
setuju banget sih kalau persoalan kebakaran hutan bukan hanya perhatian pemerintah atau lembaga, tapi kita semua. minimal kita bisa sharing info ke keluarga, teman dan tetangga soal peranan hutan dan fampak hutan bakar, dengan bahasa yang lebih ringan dan mudah dipahami tentunya
BalasHapusada banyak daerah yang jadi waspada kebakaran hutan yaa kak, semoga saja tidak sampai terjadi karena dampaknya itu bisa sangat luas banget sampai ke negara tetangga
BalasHapusKalau semua solusinya itu dilaksanakan, harusnya tidak terjadi lagi kebakaran hutan. Dampakmya itu kerasa banget akibat asapnya. Dampak jangka panjangnya juga besar.
BalasHapustinggal di negeri yg dianugerahi dgn hutan tropis sekaligus jg berada di lingkup ring of fire tuh bikin kita hrs siaga terhadap karhutla yaaa
BalasHapusSama banget, kak, aku pun bangga tinggal di Indonesia dan jadi warga negara dari negeri yang indah ini. Sayangnya kalau lingkungannya tak dijaga, keindahan alam Indonesia bisa rusak ya, salah satunya akibat pembakaran lahan yang disengaja maupun kebakaran lahan akibat musim panas. Mesti dilakukan pencegahan yang masih sih memang.
BalasHapusPembakaran kawasan hutan demi pembukaan lahan yang bikin karhutla terjadi, ditambah mengancam flora dan fauna langka yang ada tuh bikin miris sih ya. Semoga pengetahuan dan pemahaman untuk menjaga lingkungan makin tersebar luas demi pelan-pelan mengurangi deforestasi.
BalasHapusMiris sih, hutan bukan cuma jadi tempat berlindung ribuan flora dan fauna, tapi juga sebagai ekosistem alam yang sempurna, semoga si lahan gambut bisa senantiasa terawat dan terbarukan yah.
BalasHapusGa kebayang bagi yg tinggal di daerah2 tempat kebakaran hutan terjadi 😔. Seperti apalah itu tebal asapnya. Bagi yg punya sakit asma, udah bukan menyiksa lagi, tapi bisa aja jadi faktor penyebab kematian.
BalasHapusBelum lagi pas baca para hewan hutan yg mati atau yg turun ke pemukiman warga. Tapi mereka malah dibunuh ðŸ˜ðŸ˜. Sediiih bangt bacanya. Terkadang manusia itu memang lebih kejam daripada hewan terbuas sekalipun ðŸ˜
Aku ngerasain dampaknya pas 2015, yg mana asap tebal Krn kebakaran sampah ke negara tetangga mba. Penerbanganku banyak dicancel, dan akhirnya aku putusin ga mau terbang dulu. Jadi 2015-2016 itu aku ga traveling kayak biasa. Soalnya banyak transit di KL. Sementara penerbangan dari dan menuju sana kena dampak asap.
Jangan sampai terjadi lagj hal begitu. Kerugiannya bukan lagi buat kita aja, tapi juga merembet ke negara sebelah. Dan pasti berpengaruh ke hubungan sahabat sesama negara . Maluuu sih Indonesia kalo sampe itu terjadi lagi